Aktivis Dakwah Kampus dalam Menjawab Tantangan Dakwah Kedepan


Oleh: Yakut Datul Hamroh

Dakwah adalah kewajiban asasi bagi setiap muslim yang harus senantiasa ditegakkan, dimantapkan, ditata gerakkan kelembagaannya baik syi’ar dan keberadaannya. Dalam tatanan pembinaan masyarakat terutama mahasiswa. Dakwah menjadi semakin penting mengingat kampus adalah tempat kuliah dan penyiapan kader ummat pada kondisi ini. Fakultas Dakwah diharapkan dapat memberikan tuntutan bagi mahasiswa dalam mencapai sebuah cita-cita. Mempunyai keberpihakkan tinggi dalam terhadap nilai-nilai Allahiyah, peka sosial atas masalah ummat dan professional dalam bidang yang ditekuni. Kader seperti inilah yang akan membawa kearah masyarakat tauhid, adil, makmur dan dapat membawa masyarakat sejahtera.

Dalam kampus semakin menjadi suatu fenomena menarik untuk diperhatikan dengan segala dinamika keaktifitasannya yang memang berbeda dari yang lain aktifitas Dakwah lebih menentang, dengan demikian seharusnya aktivis Dakwah Kampus terus-menerus menjalankan agendanya seperti daurah, halaqah, minotoring, kajian sosial sampai pada aksi-aksi keummatan. Jangan khawatir untuk mahasiswa dakwah yang minoritas buktikan kalau aktivis dakwah berkualitas. Meskipun ada asumsi dikalangan mahasiswa, siapa yang aktif dalam kampusnya lebih-lebih ia termasuk mahasiswa yang minoritas maka nilai akademiknya akan keteteran . ini jelas keliru apakah kita tidak pernah tahu istilah “dakwah sekolah” atau “dakwah kampus?”. Yang aktif didalamnya disebut aktivis dakwah sekolah dan aktivis dakwah kampus, selain kuliah mereka juga berdakwah (berorganisasi) dengan cara memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada tempat praktikum dan lembaga organisasi.

Apakah aktivis dakwah yang mereka lakukan bisa mempengaruhi nilai akademik? Jawabannya “iya”. Dengan menjadi aktivis mereka tambah kritis, peka terhadap perubahan. Karena mereka dituntut bisa me-manage, sehingga mereka menjadi orang-orang yang selalu bisa memanfaatkan waktu antara fokus pelajaran dan fokus dakwah (organisasi dakwah). Aktivis dakwah kampus pada dasarnya sama dengan lainnya sama-sama diciptakan sebagai khalifah di bumi. Ada beberapa solusi agar organisasi dakwah dan kuliah berjalan seiringan.
Pertama : memiliki managemen waktu, ketika menyinergikan kuliah dan organisasi harus memanage waktu dengan baik. Dengan begitu tidak ada kegiatan kuliah dengan organisasi.
Kedua : memilki skala prioritas terhadap kegiatan. Gunanya ketika ada dua kegiatan dalam waktu sama, ini terjadi biasanya karena ada kegiatan belum terjadwal baik atau sebelumnya belum pernah terjadwal, maka jika begitu bisa melihat apakah kegiatan itu penting atau tidak, jika tidak bisa diabaikan. Jika tidak bisa diabaikan. Jika sama-sama penting ambil salah satunya.
Ketiga : optimalisasi peran baik organisasi dakwah atau kuliah, ini penting agar kegiatan yang kita ikuti tidak sia-sia. Artinya saat kuliah kita betul-betul kuliah, dan saat berdakwah (berorganisasi) kita betul-betul berdakwah seperti dalam hadits yang artinya “Allah menyukai hamba-Nya yang memilih sebuah pekerjaan dan menekuninya”.
(Penasehat Iksass Rayon Bangkalan)

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah