• Beberapa “Kekeliruan” tentang Angka Haul Almarhumain (II)

Antara Tanggal Kewafatan dan Tanggal Peringatan Haul


Oleh: Syamsul A. Hasan


Lalu bagaimana dengan Kiai As’ad? Kiai As’ad wafat hari Sabtu, 13 Muharram 1411 atau tgl 4 Agustus 1990. Dengan demikian, pada acara Haul Almarhumain nanti, Kiai As’ad wafat sudah 20 tahun, 5 bulan. Sedangkan haulnya, yang ke-19 bukan ke-20!

Namun mengapa haul terjadi setiap tgl 17 Jumadil Ula? Sampai saat ini, saya tidak mengetahui alasan yang tepat. Saya pun belum mengetahui, kapan pertama kali haul ini diselenggarakan.

Kalau kita baca lagi buku Kharisma Kiai As’ad, ternyata ketika Kiai Syamsul wafat, Kiai As’ad tidak ada di Pondok Sukorejo. Beliau sedang dalam persembunyian di Madura. Beliau bersembunyi dari kejaran penguasa karena difitnah. Beliau difitnah menyebarkan minyak babi kepada para santrinya. Kiai As’ad juga diisukan mengadakan gerakan di bawah tanah dan pengikut DI/TII. Lima hari kemudian, Lurah Pesantren, Kiai Chudlory datang ke Madura untuk memberitahu berita wafatnya Kiai Syamsul itu kepada Kiai As’ad.

Kembali, kepada masalah haul. Mengapa haul diselenggarakan pada tanggal 17 bukan tanggal 17 Jumadil Ula? Padahal, Kiai Syamsul wafat pada tanggal 27 Jumadil Ula.

Analisis saya: Pertama, barangkali para penggagas haul terdahulu tidak terlalu ingat tanggal wafatnya Kiai Syamsul. Mereka hanya ingat angka “7”.

Kedua, para penggagas haul memang sengaja memperingati haul pada tgl 17 Jumadil Ula bukan pada tanggal 27 Jumadil Ula, yang bertepatan dengan hari kewafatan Kiai As’ad. Jadi, harus dibedakan antara tanggal kewafatan Kiai Syamsul dan tanggal peringatan haul. Barangkali, alasan inilah yang paling tepat.

Berdasar ulasan di atas, saya berharap kepada panitia haul agar mengubah angka haul yang keliru, selisih setahun. Pada tahun ini, haul ke-60 (bukan ke-61) Kiai Syamsul Arifin dan haul ke-19 (bukan ke-20) Kiai As’ad. Begitu pula, tulisan yang benar: haul ke-19 KHR. As’ad Syamsul Arifin, bukan haul KHR. As’ad Syamsul Arifin ke-19. (Sebab yang ke-19 itu haulnya ataukah Kiai As’adnya?)

Saya juga berharap kepada perancang kalender Pesantren Sukorejo, agar pada tanggal 27 Jumadil Ula 1370 dicatat sebagai hari wafatnya Kiai Syamsul. Sedangkan pada tgl 17 Jumadil Ula dicatat sebagai hari peringatan haul Kiai Syamsul.

Semoga, tulisan saya ini berguna bagi kita, terutama para peminat sejarah Pesantren Sukorejo. Amin.

Artikel Terkait:

 

Powered by Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah